KUNDALINI

[30/12 10.36] Suhandono: [30/12 10.30] Suhandono: Saat kita mendoakan orang lain dalam kebaikan ego kita menghilang berganti meta atau cinta kasih [30/12 10.31] Suhandono: Rata rata kita berdoa untuk diri sendiri untuk MENAIKAN EGO [30/12 10.32] Suhandono: Kita pergi ke tempat suci berdoa untuk MENDIKTE TUHAN dengan setebal buku 100 halaman daftar permintaan pulang pulang EGO semakin naik memuncak [30/12 10.33] Suhandono: Lain halnya jika yang kita doakan orang lain EGO mereda yang ada adalah vibrasi tinggi dan cinta kasih [30/12 10.34] Suhandono: PELAYANAN adalah kata kunci untuk moksa [30/12 10.35] Suhandono: Pelepasan tertinggi [30/12 10.35] Suhandono: Enlightment [30/12 10.35] Suhandono: Parinibana [30/12 11.10] Suhandono: [30/12 11.00] Suhandono: Otak reptilian, untungnya apa gunanya apa manfaatnya apa dibayar tidak tidak rela orang lain bahagia, kuat menggenggam sulit melepaskan tidak mau rugi dst [30/12 11.01] Suhandono: Mendoakan kebaikan untuk musuh anda [30/12 11.01] Suhandon

[30/12 09.04] Suhandono: [30/12 08.52] Suhandono: [30/12 08.43] Suhandono: [30/12 08.33] Suhandono: Murid yang kundalininya sampai di chakra ajna kadang menjadi jazab atau bocor halus atau syaraf dikepalanya banyak yg putus karena MENGGENGGAM ERAT TIDAK MAU MELEPASKAN [30/12 08.35] Suhandono: Takut dowsa, sayang belajarnya jauh dan susah, sudah dilakukan ribuan tahun, tidak enak sama orang tua tetangga teman, dll [30/12 08.36] Suhandono: Hello itu terjadinya difikiran anda tidak ada yg tahu kecuali anda memviralkan [30/12 08.38] Suhandono: Pertempuran antara dogma dan anti dogma difikiran anda di chakra ajjna anda [30/12 08.40] Suhandono: Kundalini adalah ANTI DOGMA PENGHAPUS DOGMA [30/12 08.42] Suhandono: Ketika bertemu Tuhan tanggalkan alas kakimu, ketika bertemu Tuhan buang dogmamu, tidak pantas bertemu Tuhan membawa segunung sampah [30/12 08.49] Suhandono: Dogma bahasa jaman now adalah SOFTWARE [30/12 08.49] Suhandono: tinggal delete beres [30/12 08.50] Suhandono: Jaman dulu belum

[30/12 07.24] Suhandono: [30/12 07.16] Suhandono: Kita bahas DOGMA [30/12 07.17] Suhandono: sekali masuk ke bawah sadar dogma akan membelenggu anda sampai ajal menjemput [30/12 07.17] Suhandono: Kita diwariskan DOGMA oleh orang tua kita [30/12 07.18] Suhandono: Bahkan dogma sudah mulai dibentuk saat kita masih berbentuk janin [30/12 07.20] Suhandono: Contoh aristoteles berkata laba laba berkaki 6 dan ribuan tahun tidak ada yang berani membantah karena aristoteles adalah ORANG SUCI membantah BERDOSA [30/12 07.21] Suhandono: Hingga kemudian setelah ribuan tahun ada yang menangkap laba laba dan mulai MENGHITUNG KAKINYA ternyata KAKI LABA LABA ADA 8 [30/12 07.22] Suhandono: Itulah dogma ribuan tahun bisa eksis dan mengeram di bawah sadar manusia [30/12 07.23] Suhandono: Hingga datang SANG PENCERAH BERTERIAK LABA LABA BERKAKI 8 [30/12 07.23] Suhandono: Joss... [30/12 07.44] Suhandono: [30/12 07.30] Suhandono: Anda tahu tidak bangsa mana yang akhirnya MENANGKAP LABA LABA dan menghitung kakin

[30/12 06.51] Suhandono: Orang tua yang berlatih spiritual menurunkan anak anak spiritual, tubuh mereka bisa menyerap chi otomatis walaupun tidak belajar sama sekali dan menimbunnya di void, tentu saja hidupnya sejahtera karena TABUNGAN ENERGY BERLIMPAH [30/12 06.52] Suhandono: Saat orang tua berlatih spiritual kadang kala yang MEMANEN HASILNYA adalah anak KETURUNANNYA [30/12 06.54] Suhandono: Ksdang kala saat seseorang hidup sejahtera dia tidak ingat itu adalah PERJUANGAN DARI LELUHURNYA [30/12 06.55] Suhandono: Kita yang masih berhutang TUBUH pada leluhur [30/12 06.57] Suhandono: Karena semua kebutuhan manusia ada pada TUBUH manusia sandang pangan papan dan segala jenisnya, jika leluhur mewariskan tubuh BERKESADARAN TINGGI sejahteralah hidupnya. [30/12 06.57] Suhandono: Anda adalah DUPLIKAT DARI LELUHUR ANDA [30/12 06.58] Suhandono: Leluhur yang terus BERMAIN melalui anda

[30/12 05.33] Suhandono: Menimbun energy terbaik adalah di chakra nabhi seberapapun besarnya energy akan dapat ditampung karena chakra nabhi adalah titik tengah void yg merupakan lautan energy [30/12 06.30] Suhandono: Jaman kuno saat manusia berumur panjang para spiritualis menimbun chi di void masuk melalui chakra nabi, seseorang disebut nabi karena kultivasinya memakai chakra nabi, umur yang panjang membuat timbunan chi sangat berlimpah di void dan timbunan chi di void inilah yang diturunkan dari generasi ke generasi, kita sekarang yang rata rata berumur pendek hanya bisa menimbun chi di void dalam kadar yang rendah, bisa juga mendapatkan kadar yg tinggi dengan mengisi void dengan energy kundalini jadi energy kundalini di salurkan ke chakra nabi bagian depan chakra nabi bagian belakang dan simpul chakra nabhi yg bermuara ke void, gunanya adalah jika mempunyai garis keturunan maka kebaikan dan kesejahteraanmelingkupi keturunannya tersebut. [30/12 06.35] Suhandono: Void atau bhavasghar

[29/12 13.16] Suhandono: Dalam tradisi China, terdapat ilmu membaca orang kaya dari bentuk wajah seseorang. Ilmu tersebut disebut Chinese face reading atau Mian Xiang, di mana bentuk wajah menandakan ciri dari orang kaya. Dijelaskan bahwa ilmu ini sudah berusia 8000 tahun di daratan China untuk membaca tanda-tanda orang kaya. [29/12 13.17] Suhandono: Lantas apa saja ciri orang kaya dari bentuk wajah seseorang? [29/12 13.18] Suhandono: Karena calon-calon orang sukses adalah mereka yang sedari muda suka mendengarkan hal-hal baik untuk kemajuan dirinya. [29/12 13.19] Suhandono: 1. Jidat Penuh Orang yang memiliki jidat penuh alias tidak cekung ke dalam memandakan kemampuannya menyimpan memori besar. Salah satu contoh miliader dunia, Jeff Bezos, pendiri Amazon memiliki jidat penuh, lengkungnya manis, dan tidak cekung. 2. Kuping Besar Bentuk anggota tubuh lainnya adalah kuping sebagai tanda tubuh orang kaya, yakni orang yang dikaruniai telinga besar dan tebal. Logikanya, orang yang berteling

[23/12 14.52] Suhandono: Meditasi memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi stres, meningkatkan fokus dan konsentrasi, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Selain itu, meditasi juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur. [23/12 14.53] Suhandono: Selain manfaat tersebut, meditasi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri, mengurangi gejala depresi, dan meningkatkan kemampuan untuk mengelola emosi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki hubungan sosial. [23/12 14.53] Suhandono: Meditasi dapat membantu meningkatkan kreativitas, memperbaiki persepsi diri, dan mengurangi kelelahan mental. Selain itu, praktik meditasi secara teratur dapat memberikan perasaan kedamaian batin dan meningkatkan rasa empati terhadap orang lain. Beberapa orang juga melaporkan peningkatan tingkat energi dan kejernihan pikiran setelah rutin melakukan meditasi. [

[21/12 13.49] Suhandono: Membuat sibuk fikiran dengan mengulang ulang japa atau mantra, saat fikiran sibuk AKU atau EGO berhenti bekerja sehingga hanya INGSUN atau AKU YANG MELIHAT AKU [21/12 13.58] Suhandono: INGSUN atau AKU YANG MELIHAT AKU terjadi dari ikatan 4 unsur, 4 unsur yang berkolaborasi di tubuh manusia INGSUN melihat AKU yang ditimbulkan dari masing masing unsur. [21/12 14.00] Suhandono: INGSUN MELIHAT 4 UNSUR SEBAGAI BANGSA NAFSU MANUSIA [21/12 14.01] Suhandono: 4 unsur dikenal sebagai EGO DAN SUPER EGO [21/12 14.03] Suhandono: Unsur API DAN ANGIN ADALAH SUPER EGO MEWAKILI PANAS ATAU BAGIAN KANAN TUBUH DISIMBOLKAN DENGAN MATAHARI SEBAGAI SIFAT MASKULIN [21/12 14.04] Suhandono: Unsur AIR DAN TANAH ADALAH EGO MEWAKILI DINGIN ATAU BAGIAN KIRI TUBUH DISIMBOLKAN BULAN SEBAGAI SIFAT FEMINIM [21/12 14.05] Suhandono: INGSUN TERJADI KARENA ADANYA EGO DAN SUPER EGO ATAU BAGIAN TENGAH TUBUH ATAU SUSHUMNA BIASA DISEBUT JALUR TENGAH [21/12 14.07] Suhandono: INGSUN INILAH YANG MENGAMATI

Diksha (Sanskerta: दीक्षा), juga dieja sebagai diksa, deeksha, atau deeksa dalam penggunaan umum, diterjemahkan sebagai "persiapan atau persembahan untuk upacara keagamaan." Ini melibatkan pemberian mantra atau inisiasi oleh guru (dalam tradisi Guru–shishya) dalam agama-agama India seperti Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme. Diksa diberikan dalam sebuah upacara satu lawan satu, dan umumnya melibatkan pengambilan disiplin rohaniah yang serius. Kata ini berasal dari akar bahasa Sanskerta dā ("memberikan") ditambah kṣi ("menghancurkan") atau alternatif dari akar kata dīkṣ ("mempersembahkan"). Ketika pikiran guru dan murid menyatu, maka dikatakan bahwa murid telah diinisiasi oleh guru. Diksa dapat berbagai jenis, melalui pandangan guru, sentuhan, atau kata, dengan tujuan menyucikan murid atau siswa. Inisiasi melalui sentuhan disebut sparśa dīkṣā. Pemberian kasih karunia ilahi melalui diksa kadang disebut śaktipāt. Jenis lain dari diksha, ke dalam ord

Metode pertama adalah inisiasi melalui sentuhan, yang disebut sparsha diksha. Ada tiga tempat utama yang disentuh Guru: satu di ruang antara alis di cakra ajna, tempat lain di jantung, dan tempat ketiga di muladhara, di pangkal tulang belakang. Melalui sentuhannya Shri Ramakrishna memberi Vivekananda pengalaman seketika akan ketuhanan. Metode kedua inisiasi adalah melalui kata, atau mantra diksha, di mana Sakti Guru memasuki murid melalui mantra. Guru yang memberikan mantra ini telah mengulanginya sendiri untuk waktu yang lama selama sadhananya, menyadari kekuatan mantra, dan mampu mengisinya dengan kekuatan sadar yang hidup. Seluruh keberadaannya dipenuhi dengan mantra. Ketika Guru telah menjadikan mantranya suci dan hidup, mantra itu kemudian dikenal sebagai chaitanya, atau mantra kesadaran. Melalui pengulangan mantra yang terus-menerus, Kundalini terbangun. Jika Guru membisikkan mantra langsung ke telinga pencari, maka Kundalini dapat segera terbangun. Metode ketiga disebut drik dik

Metode pertama adalah inisiasi melalui sentuhan, yang disebut sparsha diksha. Ada tiga tempat utama yang disentuh Guru: satu di ruang antara alis di cakra ajna, tempat lain di jantung, dan tempat ketiga di muladhara, di pangkal tulang belakang. Melalui sentuhannya Shri Ramakrishna memberi Vivekananda pengalaman seketika akan ketuhanan. Metode kedua inisiasi adalah melalui kata, atau mantra diksha, di mana Sakti Guru memasuki murid melalui mantra. Guru yang memberikan mantra ini telah mengulanginya sendiri untuk waktu yang lama selama sadhananya, menyadari kekuatan mantra, dan mampu mengisinya dengan kekuatan sadar yang hidup. Seluruh keberadaannya dipenuhi dengan mantra. Ketika Guru telah menjadikan mantranya suci dan hidup, mantra itu kemudian dikenal sebagai chaitanya, atau mantra kesadaran. Melalui pengulangan mantra yang terus-menerus, Kundalini terbangun. Jika Guru membisikkan mantra langsung ke telinga pencari, maka Kundalini dapat segera terbangun. Metode ketiga disebut drik dik

[19/12 22.20] Suhandono: Tehnik kundalini adalah cara untuk membangkitkan energi ilahi yang berada di pangkal tulang belakang, yang disimbolkan sebagai ular yang melingkar. Tehnik ini melibatkan kombinasi dari pernapasan dalam, pergerakan tangan (mudra), mantra, dan gerak fisik. Tujuannya adalah untuk mengalirkan energi tersebut ke seluruh tubuh dan mencapai kesadaran yang lebih tinggi1. Beberapa manfaat dari tehnik kundalini adalah: • Meningkatkan kesadaran diri dan lingkungan • Mengurangi stres dan kecemasan • Menyehatkan jantung dan otak • Menumbuhkan cinta dan kasih sayang Untuk melakukan tehnik kundalini, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Pilih tempat yang tenang dan nyaman untuk meditasi. Anda dapat menggunakan bantal, selimut, atau alas yang empuk untuk duduk. 2. Duduklah dengan tegak dan rileks. Letakkan tangan Anda di atas lutut Anda, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Jalin jari-jari tangan Anda, kecuali jari telunjuk yang lurus dan menyentuh

[18/12 11.46] Suhandono: [18/12 11.37] Suhandono: Apabila malas melakukan meditasi maka PAKAI C14CHI KE CHAKRA SAHASRARA [18/12 11.38] Suhandono: Ucapkan affirmasi C14CHI ke chakra sahasrara dan biarkan seharian dan jangan mengucapkan affirmasi yang lain agar energy C14CHI terus mengalir MEMASUKI CHAKRA SAHASRARA [18/12 11.39] Suhandono: Prinsip meditasi adalah TUBUH ANDA MENYERAP ENERGY [18/12 11.40] Suhandono: apapun gestur anda apapun pose anda apapun mudra anda SELAMA TERJADI PENYERAPAN ENERGY ITU ADALAH MEDITASI [18/12 11.41] Suhandono: Walaupun anda duduk meditasi dengan suatu mudra TAPI TUBUH ANDA TIDAK MENYERAP ENERGY ITU BUKAN MEDITASI [18/12 11.41] Suhandono: Walaupun anda tidur TAPI TUBUH ANDA MENYERAP ENERGY ITU MEDITASI [18/12 11.42] Suhandono: MEDITASI ADALAH PENYERAPAN ENERGY, SAAT MENYERAP ENERGY TUBUH ANDA TIDAK MEMANCAR [18/12 11.43] Suhandono: MEDITASI YANG SALAH MENGUNDANG MASALAH. [18/12 11.44] Suhandono: Ucapkan dengan mulut anda dengan suara ; saya niat menyalurk

[16/12 11.32] Suhandono: "Prana" adalah konsep dalam berbagai tradisi spiritual dan filsafat, terutama yang berasal dari India. Secara umum, prana diartikan sebagai energi kehidupan atau kekuatan vital yang ada dalam semua makhluk hidup. Konsep ini mencakup ide bahwa ada kekuatan yang mengalir melalui segala sesuatu, memberikan kehidupan dan keenergian. Dalam tradisi yoga, prana sering dianggap sebagai aspek penting dari pernapasan dan dikaitkan dengan udara yang kita hirup. Latihan pranayama, yaitu kontrol pernapasan, bertujuan untuk mengelola dan meningkatkan aliran prana dalam tubuh. Pemahaman prana dapat bervariasi di antara berbagai tradisi, tetapi secara umum, konsep ini merujuk pada aspek kehidupan yang esensial dan energi yang mendukung semua keberadaan. [16/12 11.32] Suhandono: Dalam beberapa tradisi spiritual dan metafisika, terdapat konsep bahwa prana atau energi kehidupan memiliki warna tertentu. Walaupun interpretasi ini dapat bervariasi, beberapa tradisi mengait

Secara umum, spiritualitas adalah pencarian makna, tujuan, dan koneksi yang mendalam dengan sesuatu yang dianggap lebih besar daripada diri sendiri. Ini melibatkan eksplorasi dan pengembangan dimensi non-fisik kehidupan manusia. Beberapa elemen yang sering terkait dengan spiritualitas melibatkan: 1. **Makna dan Tujuan:** Pencarian makna hidup dan pemahaman tentang tujuan eksistensi. 2. **Koneksi dan Kehadiran:** Upaya untuk terhubung dengan diri sendiri, orang lain, alam, atau kekuatan spiritual. 3. **Refleksi dan Meditasi:** Praktik refleksi mendalam, meditasi, atau doa untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. 4. **Etika dan Nilai:** Pembentukan nilai-nilai dan etika yang bersifat spiritual, membimbing perilaku sehari-hari. 5. **Pengalaman Transcendental:** Pengalaman yang melampaui keterbatasan fisik dan mengarah pada pemahaman yang lebih tinggi. 6. **Kebebasan dan Keterbukaan:** Menerima kebebasan individu untuk menjalani kehidupan spiritual sesuai dengan keyakinan masing-masing.