Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

jhana

[15/11 13.03] Suhandono: Kita lanjutkan pembahasan bab JHANA [15/11 13.07] Suhandono: Saat jhana 2 tiba tiba fikiran melambat terasa damai di hati kita menyelam dengan dalam terjadi pengendoran fisik tapi kita tidak bisa terlalu lama berada di jhana 2 atau alfa hanya 20 menit karena kepala anda akan terasa berat urat tubuh akan kejang dan tubuh anda terasa ngilu seperti masuk angin secepatnya masuk ke jhana 3 atau theta sebagai keadaan semadi dan kita bisa berlama lama di keadaan THETA [15/11 13.09] Suhandono: Saat di jhana 3 semua memori di bawah sadar akan dikeluarkan kepala anfa terasa penuh dengan tayang ulang yang terus menerus perhatikan saja [15/11 13.12] Suhandono: Mengeluarkan memori masalalu di fikiran anda bila tidak terbiasa anda akan tersiksa fikiran anda seperti banner berjalan bahkan saat anda tidurpun fikiran anda tidak istirahat terus menayangkan memori [15/11 13.13] Suhandono: Memori positif negatif bergantian dengan cepatnya abaikan saja lakukan aktifitas harian memo

memutus roda reinkarnasi

[15/11 11.15] Suhandono: Kita masuk pembahasan bab Memutus RODA REINKARNASI [15/11 11.16] Suhandono: Karena hidup penuh dengan kesengsaraan atau SAMSARA [15/11 11.20] Suhandono: Ketika mereka memasuki jhana ke 1 kotoran batin kasar dibersihkan lalu masuk jhana ke 2 kotoran batin tingkat menengah dibersihkan, ketika memasuki jhana ke 3 kotoran batin halus dibersihkan, ketika memasuki jhana ke 4 kotoran batin super halus dibersihkan hingga sebab sebab PEMICU REINKARNASI TIDAK ADA LAGI, seperti sebuah rumah yang dikembalikan ke unsur unsur pembentuknya [15/11 11.22] Suhandono: Seperti kita ketahui MANUSIA TERBENTUK dari 4 unsur yaitu unsur api unsur angin unsur air dan unsur tanah [15/11 11.24] Suhandono: Ketika memasuki JHANA KE 4 unsur unsur tersebut dikembalikan yang dari api kembali ke api yang dari angin kembali ke angin yang dari air kembali ke air yang dari tanah kembali ke tanah [15/11 11.25] Suhandono: Di trisulavedha kundalini diajarkan MTM ( MEDITASI TANPA MEDITASI ) [15/11 11.

catatan

Gambar
[14/11 11.01] Suhandono: [14/11 10.52] Suhandono: Para pencari KESAKTIAN kadang tidak berminat dengan MEMBERSIHKAN KILESA ATAU KEKOTORAN BATIN mereka lebih memilih  SAKTI bukannya SUCI [14/11 10.54] Suhandono: Ciri ciri pencari KESAKTIAN selalu bertanya MANA BUKTINYA, COBA BUKTIKAN, MANFAATNYA APA [14/11 10.57] Suhandono: Orang sakti matinya gentayangan tidak diterima langit dan bumi [14/11 10.58] Suhandono: Prabu jayabaya sebelum moksa melepas semua kesaktiannya [14/11 10.59] Suhandono: Murid tvk kadang tergiur menjadi sakti, orang sakti juga bakal mati [14/11 11.25] Suhandono: Clairvoyant, clairaudiance, mesmerisme, kemampuan pengobatan itu termasuk kategori kesaktian, walaupun dalam berkultivasi kundalini hal hal itu muncul abaikan saja itu bonus bukan tujuan [14/11 11.26] Suhandono: Murid murid tvk yang kecewa mengejar clairvoyant atau kewaskitaan buasanya kecewa saat kemampuan kewaskitaan tidak dia dapat [14/11 11.29] Suhandono: Jika anda mempunyai kemampuan clairaudience atau pen

jhana

Gambar
[14/11 10.13] Suhandono: [14/11 10.04] Suhandono: Kita masuk pembahasan JHANA KE 1, JHANA KE 2, JHANA KE 3, JHANA KE. 4, sudah pernah kita bahas bab ini untuk mengulang dan melengkapi. [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 1 adalah BETA [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 2 adalah alfa [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 3 adalah THETA [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 4 adalah DELTA [14/11 10.06] Suhandono: tahapan tahapan ini yang ingin dicapai oleh para MEDITASI MANIA dengan susah payah [14/11 10.08] Suhandono: Dalam teks tertua agama Buddha , dhyāna ( Sansekerta : ध्यान ) atau jhāna ( Pali : 𑀛𑀸𑀦 ) adalah komponen pelatihan pikiran ( bhavana ), yang biasa diterjemahkan sebagai meditasi , untuk menarik pikiran dari respons otomatis terhadap kesan-kesan indra. , "membakar" kekotoran batin , dan menuntun menuju "keadaan keseimbangan batin dan kesadaran sempurna ( upekkhā - sati - parisuddhi )." [1] Dhyāna mungkin merupakan praktik inti agama Buddha pra-sektar

jhana atau DYANA

[14/11 10.13] Suhandono: [14/11 10.04] Suhandono: Kita masuk pembahasan JHANA KE 1, JHANA KE 2, JHANA KE 3, JHANA KE. 4, sudah pernah kita bahas bab ini untuk mengulang dan melengkapi. [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 1 adalah BETA [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 2 adalah alfa [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 3 adalah THETA [14/11 10.05] Suhandono: Jhana ke 4 adalah DELTA [14/11 10.06] Suhandono: tahapan tahapan ini yang ingin dicapai oleh para MEDITASI MANIA dengan susah payah [14/11 10.08] Suhandono: Dalam teks tertua agama Buddha , dhyāna ( Sansekerta : ध्यान ) atau jhāna ( Pali : 𑀛𑀸𑀦 ) adalah komponen pelatihan pikiran ( bhavana ), yang biasa diterjemahkan sebagai meditasi , untuk menarik pikiran dari respons otomatis terhadap kesan-kesan indra. , "membakar" kekotoran batin , dan menuntun menuju "keadaan keseimbangan batin dan kesadaran sempurna ( upekkhā - sati - parisuddhi )." [1] Dhyāna mungkin merupakan praktik inti agama Buddha pra-sektarian , dikomb

catatan

Gambar
[2/11 15.34] Suhandono: [2/11 15.32] Suhandono: [2/11 15.31] Suhandono: jalan kehidupan harus dibuka dulu lalu dibuat jalannya ini adalah tugas para master yg telah berlebih energynya [2/11 15.32] Suhandono: yg pertama dilakukan adalah " dudukan " para leluhur agar posisinya benar benar benar " duduk " atau dengan kata lain anda sudah mensurgakan leluhur anda ini akan saya bahas di cibubur besok [2/11 15.32] Suhandono: kedua setelah para leluhur sudah diurus baru anda bisa membuka jalan tanpa diberati oleh leluhur yg belum disempurnakan [2/11 15.32] Suhandono: ketiga anda bisa mempersiapkan penyempurnaan untuk diri anda sendiri atau untuk orang orang yang masih berhubungan darah dengan anda agar besok dapat lungguh dan kembali kelanggengan [2/11 15.32] Suhandono: ingat hal spt ini hanya ada di trisulavedha kundalini [2/11 15.33] Suhandono: bagi yg menekuni kundalini baik itu kundalini kuno atau millenium bab penyempurnaan untuk leluhur selalu diajarkan [