sawang sinawang

[2/12 01:21] Trisulavedha Kundalini: Sawang sinawang (bahasa Indonesia: memandang dipandang/saling memandang) adalah sebuah ungkapan bahasa Jawa tentang perilaku membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain. Pepatah ini mengandung ajaran untuk tidak membanding-bandingkan kehidupan seseorang dengan orang lain, karena apa yang dipandang belum tentu seindah atau semudah yang tampak
[2/12 01:22] Trisulavedha Kundalini: Pepatah ini juga mengajak orang untuk tidak iri dengan kesuksesan orang lain, selalu bersyukur dan menerima.Pendapat lain mengungkapkan bahwa sawang sinawang adalah kesempatan untuk saling bercermin, berempati atau mengandaikan apabila dirinya berada di posisi orang yang sedang diperbandingkan.Sawang sinawang juga dapat digunakan sebagai wahana belajar.
Sawang sinawang, dalam keilmuan psikologi, dianggap sepadan atau berhubungan dengan konsep persepsi sebagaimana kita mengenal orang-orang hanya dari yang terlihat atau terdengar mengenai orang tersebut, lantas menduga dan menyimpulkan orang tersebut dari sana.
Dalam era digital, media sosial disebut menjadi ajang sawang sinawang, tempat orang membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain, padahal yang terlihat di layar ponsel belum tentu seindah dan senyata yang sebenarnya di dunia nyata.
[2/12 01:23] Trisulavedha Kundalini: Sawang sinawang diambil dari kalimat peribahasa Jawa urip iku mung sawang sinawang "hidup itu hanya memandang dipandang" atau versi selengkapnya urip iku mung sawang sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang "hidup itu hanya tentang memandang dan dipandang, jadi jangan hanya memandang dari apa yang terlihat." Peribahasa ini bisa disejajarkan/berhubungan dengan peribahasa Indonesia rumput tetangga lebih hijau yang bermakna melihat kehidupan orang lain lebih baik
[2/12 01:24] Trisulavedha Kundalini: Beberapa contoh kasus sawang sinawang sebagai berikut:

Melihat orang selalu bahagia, ternyata ia pandai bersyukur dan menutupi kesedihan.

Melihat orang kaya, ternyata ia menutupi kekurangannya.

Melihat kehidupan orang bebas dari ujian, ternyata ia hanya bersabar dan tidak memperlihatkan.
[2/12 01:24] Trisulavedha Kundalini: Hasil copas sana sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

penjelasan kundalini golden flower level 33

solfeggio

kgf 33